Griya Damai
Home Eksterior Suka Berkebun? Ini 16 Tanaman Hidroponik Populer di Rumah

Suka Berkebun? Ini 16 Tanaman Hidroponik Populer di Rumah

Nikmati pesona tanaman hidroponik di tamanmu. Tumbuh subur tanpa tanah, akan membuat halaman atau taman rumahmu tampak modern dan estetik!.

Bosan dengan kabun konvensional dan ingin menghadirkan nuansa segar bergaya modern di taman rumah?. Tanaman hidroponik bisa menjadi solusi yang tepat. Tanpa media tanah, kamu bisa menyalurkan hobi bertanam dengan lebih efisien dan estetis.

Selain menghemat ruang dan air, berkebun hidroponik juga memungkinkanmu memanen hasil segar sepanjang tahun. Tak perlu khawatir dengan hama atau penyakit tanaman, karena sistemnya cenderung lebih higienis.

Media tanaman hidroponik adalah bahan atau substrat yang digunakan untuk menopang akar tanaman dan menyediakan nutrisi serta air secara optimal. Umumnya media yang digunakan adalah rockwool, serat sabut kelapa, hydroton atau butiran tanah liat, vermikulit yaitu mineral alami yang mengembang ketika terken air, dan perlite yaitu mineral vulkanik yang digunakan dalam campuran media tanam.

Media tanam memang diperlukan sebagai penopang akar, penyedia oksigen dan penyimpanan nutrisi tanaman. Sehingga, media tanam yang tepat akan membantu tanaan tumbuh subur dan berkualitas. Penasaran jenis tanaman apa saja yang cocok untuk sistem hidroponik? Yuk Simak!

Tanaman Hidroponik

Ada berbagai contoh tanaman hidroponik yang bisa ditanam untuk taman rumahmu, dan itu tidak terbatas pada sayuran saja. Ada berbagai jenis tanaman yang bisa dibudidayakan dengan metode hidroponik. Berikut adalah beberapa jenis tanaman populer yang bisa jadi pilihan :

1. Bayam

bayam hidroponik

Nama Latin : Spinacia oleracea
Rekomendasi sistem hidroponik :
Deep Water Culture (DWC), Nutrient Film Technique (NFT), Wick System
Cahaya :
cahaya matahari penuh atau lampu tumbuh minimal 12 jam sehari.
pH :
5.5-6.5.
Suhu :
20-25°C.
Waktu Panen :
25-35 hari setelah tanam (tergantung varietas)

Bayam merupakan salah satu sayuran hijau berdaun lebar yang populer dibudidayakan secara hidroponik. Tanaman ini memiliki akar serabut yang mudah menyerap nutrisi, sehingga menggunakan sistem tersebut memungkinkan bayam tumbuh cepat.

Dengan sistem hidroponik, pertumbuhan bayam menjadi lebih optimal, kualitas lebih baik dan bebas dari hama penyakit tanah. Maka jangan heran kalau hasilnya cenderung memiliki warna yang lebih hijau cerah dan tekstur yang lebih lembut.

2. Bunga Krokot

contoh tanaman hidroponik

Nama Latin : Portulaca oleracea
Rekomendasi sistem hidroponik :
Deep Water Culture (DWC) atau Nutrient Film Technique (NFT) dengan penambahan media tanam seperti rockwool untuk menopang akar.
Cahaya :
Sinar matahari penuh (minimal 6-8 jam sehari).
pH :
5,5 – 6,5
Suhu :
Suhu optimal 20-25°C.

Meskipun bunga krokot merupakan tanaman mudah tumbuh, namun membudidayakannya secara hidroponik memerlukan perhatian khusus. Krokot memiliki sistem perakaran yang dangkal dan menyebar. Ini berbeda dengan tanaman hidroponik lainnya yang sering kali memiliki akar yang lebih panjang dan kuat.

Untuk pertumbuhan optimal, kebutuhan nutrisi harus terpenuhi secara tepat. Kamu bisa menggunakan rockwool atau media tanam lain yang memiliki pori-pori besar untuk mempermudah perakaran. Selain itu gunakan nutrisi khusus untuk tanaman bunga dan lakukan pengecekan pH dan EC (electrical conductivity) secara rutin.

3. Bunga Marigold

contoh tanaman hidroponik

Nama Latin : Tagetes sp.
Rekomendasi sistem hidroponik :
Deep Water Culture (DWC), Nutrient Film Technique (NFT), atau Wick System.
Cahaya :
Minimal 6-8 jam sinar matahari langsung setiap hari.
pH :
5,5 – 6,5
Suhu :
18-25°C
Waktu Berbunga :
Sekitar 6-8 minggu setelah penyemaian.

Bunga Marigold merupakan tanaman hias bunga populer yang menarik. Tak hanya cantik, tetapi juga memiliki manfaat sebagai tanaman penolak hama. Marigold sangat cocok dibudidayakan sebagai tanaman hidropoik karena pertumbuhannya relatif cepat dan toleran terhadap berbagai kondisi.

4. Daun Ketumbar

media tanaman hidroponik

Nama Latin : Coriandrum sativum
Rekomendasi sistem hidroponik :
Sistem wick, deep water culture (DWC), atau nutrient film technique (NFT)
Cahaya :
Minimal 10-12 jam sinar matahari penuh per hari.
pH :
5.5 – 6.5
Suhu :
18-25°C
Waktu Panen :
Sekitar 6-8 minggu setelah tanam.

Ketumbar adalah tanaman herbal aromatik yang sering digunakan sebagai bumbu masakan. Menanam ketumbar secara hidroponik dapat memberikan hasil yang lebih segar dan berkualitas. Pertumbuhannya cepat, sehingga perlu dilakukan pemangkasan untuk merangsang pertumbuhan cabang dan daun baru.

5. Daun Mint

daun mint

Nama Latin : Mentha spicata (mint hijau), Mentha piperita (peppermint), Mentha arvensis (field mint)
Rekomendasi sistem hidroponik :
Sistem wick, deep water culture (DWC), atau nutrient film technique (NFT)
Cahaya :
Cahaya terang tidak langsung
pH :
5.5 – 6.5
Suhu :
15-25°C
Waktu Panen :
Setelah tanaman mencapai tinggi sekitar 15-20 cm.

Mint adalah tanaman herbal aromatik yang populer digunakan dalam berbagai masakan dan minuman. Karena sifatnya yang mudah beradaptasi, mint juga menjadi pilihan yang baik sebagai tanaman hidroponik. Apalagi, dengan sistem tersebut, mint tidak membutuhkan perawatan yang rumit.

6. Kacang Buncis

kacang buncis

Nama Latin : Phaseolus vulgaris
Rekomendasi sistem hidroponik :
Sistem NFT (Nutrient Film Technique) atau DWC (Deep Water Culture)
Cahaya :
Minimal 12-16 jam sinar matahari penuh per hari.
pH :
5,8-6,5
Suhu :
21-27°C
Waktu Panen :
Sekitar 45-60 hari setelah tanam.

Kacang buncis merupakan salah satu jenis sayuran yang cukup populer dan mudah dibudidayakan, termasuk dalam sistem hidroponik. Tanaman ini memiliki pertumbuhan yang cepat dan dapat menghasilkan panen dalam waktu relatif singkat.

7. Kemangi

daun kemangi

Nama Latin : Ocimum basilicum
Rekomendasi sistem hidroponik : Sistem
wick, deep water culture (DWC), Nutrient Film Technique (NFT)
Cahaya :
Minimal 12 jam sinar matahri penuh per hari.
pH :
5,8 – 6,5
Suhu :
20-25°C
Waktu Panen :
Mulai bisa dipanen setelah 4-6 minggu setelah tanam

Kemangi adalah tanaman herbal aromatik yang sering digunakan sebagai bumbu masakan. Biasanya, daunnya juga kerap menjadi pelengkap menu lalapan. Daun kemangi memiliki aroma khas yang segar dan sedikit pedas, serta kaya akan nutrisi seperti vitamin K, vitamin A, dan zat besi.

8. Kubis

kubis hidroponik

Nama Latin : Brassica oleracea var. capitata
Rekomendasi sistem hidroponik :
NFT (Nutrient Film Technique), Deep Water Culture (DWC), atau Wick System
Cahaya :
Sekitar 12-16 jam per hari.
pH :
5.5-6.5
Suhu :
15-25°C
Waktu Panen :
Umumnya 60-90 hari setelah tanam.

Kubis memiliki beragam varietas, mulai dari kubis putih, merah, hingga kubis hijau. Tanaman sayur ini memiliki daun yang lebar dan rapat, membentuk bonggol yang padat di bagian tengah. Kubis cocok sebagai tanaman hidroponik karena memiliki daya adaptasi yang baik.

9. Lobak

lobak

Nama Latin : Raphanus sativus
Rekomendasi sistem hidroponik :
Sistem NFT (Nutrient Film Technique) atau Deep Water Culture
Cahaya :
Sinar matahari penuh atau cahaya buatan dengan intensitas tinggi.
pH :
5,5 – 6,5
Suhu :
15-20°C
Waktu Panen :
3-4 minggu setelah penyemaian.

Lobak adalah tanaman sayuran akar yang populer karena rasanya yang segar dan khas. Akarnya yang berbentuk bulat atau panjang memiliki daging yang renyah dan sedikit pedas. Lobak tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan vitamin C, vitamin K, dan serat.

10. Paprika

paprika

Nama Latin : Capsicum annuum
Rekomendasi sistem hidroponik :
NFT (Nutrient Film Technique), Deep Water Culture (DWC), atau sistem wick
Cahaya :
Sinar matahari penuh atau cahaya buatan dengan intensitas tinggi.
pH :
5,5 – 6,5
Suhu :
20-25°C
Waktu Panen :
Sekitar 60-90 hari setelah tanam.

Paprika merupakan tanaman buah-buahan dari Amerika Tengah dan Selatan. Buah ini memiliki beragam warna, mulai dari hijau, kuning, hingga merah.

Selain lezat, paprika juga kaya akan vitamin C, vitamin A, dan berbagai antioksidan yang baik untuk kesehatan. Budidaya paprika secara hidroponik menawarkan beberapa keuntungan yaitu kualitas buah yang lebih baik, panen lebih sering, dan efisiensi penggunaan ruang.

11. Selada

selada

Nama Latin : Lactuca sativa
Rekomendasi sistem hidroponik :
Deep water culture (DWC), Nutrient Film Technique (NFT), Wick system
Cahaya :
Minimal 12 jam cahaya per hari, intensitas sedang
pH :
5.8 – 6.2
Suhu :
15-25°C
Waktu Panen :
Umumnya 4-6 minggu setelah tanam.

Dikenal karena daunnya yang renyah, selada sangat populer di seluruh dunia. Tanaman sayur ini memiliki beragam warna mulai dari hijau muda hingga merah tua. Pertumbuhanyang cepat dan kebutuhan nutrisi yang relatif sederhana membuatnya menjadi pilihan populer bagi pembudidaya hidroponik.

12. Seledri

seledri hidroponik

Nama Latin : Apium graveolens
Rekomendasi sistem hidroponik :
Deep Water Culture (DWC), Nutrient Film Technique (NFT), Wick System
Cahaya :
Minimal 12 jam sinar matahari penuh per hari.
pH :
5,5 – 6,5
Suhu :
Ideal 18-24°C
Waktu Panen :
Umumnya 6-8 minggu setelah tanam tergantung varietas.

Seledri adalah tanaman rempah yang populer digunakan dalam berbagai masakan. Tanaman ini mudah beradaptasi dengan sistem hidroponik. Pertumbuhan yang cepat dan kebutuhan nutrisi yang terpenuhi secara optimal membuat seledri hidroponik memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan seledri yang ditanam secara konvensional.

13. Strowberi

contoh tanaman hidroponik

Nama Latin : Fragaria × ananassa
Rekomendasi sistem hidroponik :
NFT (Nutrient Film Technique), Deep Water Culture (DWC), Wick System
Cahaya :
Minimal 12 jam sinar matahari penuh per hari.
pH :
5.5 – 6.5
Suhu :
15-25°C
Waktu Panen :
Umumnya 3-4 bulan setelah tanam.

Memiliki rasa yang manis dan segar, stroberi sangat populer dan disukai banyak kalangan. Selain lezat, stroberi juga kaya akan vitamin C, serat, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan. Tanaman ini cocok sebagai tanamn hidroponik karena dapat menghasilkan buah yang cenderung lebih besar, lebih manis dan memiliki umur simpan lebih lama.

14. Terong

media tanaman hidroponik

Nama Latin : Solanum melongena
Rekomendasi sistem hidroponik :
Deep Water Culture (DWC), Nutrient Film Technique (NFT), Wick System
Cahaya :
Minimal 6 jam sinar matahari penuh per hari.
pH :
5,5 – 6,5
Suhu :
20-28°C
Waktu Panen :
Umumnya 60-90 hari setelah tanam.

Buah terong yang berwarna ungu gelap, putih, atau hijau ini tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan nutrisi seperti vitamin K, vitamin C, dan serat. Sebagai tanaman hidroponik, terong dapat tumbuh relatif cepat dan kualitas buah lebih baik. Misalnya bentuk yang lebih seragam, kulit mengkilat, dan daging buah yang padat.

15. Timun

Timun

Nama Latin : Cucumis sativus
Rekomendasi sistem hidroponik :
Nutrient Film Technique (NFT), Deep Water Culture (DWC), Wick System
Cahaya :
Minimal 6-8 jam sinar matahari penuh per hari.
pH :
5,5 – 6,5
Suhu :
21-27°C
Waktu Panen :
Umumnya 4-6 minggu setelah penyerbukan.

Buah timun memiliki kandungan air yang tinggi, kaya akan vitamin K, vitamin C, dan mineral seperti kalium. Tanaman timun membutuhkan penyerbukan untuk menghasilkan buah. Untuk sistem hidroponik, sediakan penopang untuk daun-daunnya yang merambat.

16. Tomat

Tomat hidroponik

Nama Latin : Solanum lycopersicum
Rekomendasi sistem hidroponik :
Nutrient Film Technique (NFT), Deep Water Culture (DWC), Wick System
Cahaya :
Minimal 6-8 jam sinar matahari penuh per hari.
pH :
5,5 – 6.5
Suhu :
21-27°C
Waktu Panen :
Umumnya 60-90 hari setelah tanam.

Kaya akan vitamin C, likopen, dan berbagai antioksidan lainnya, tomat sering dijadikan bahan utama dalam berbagai masakan. Tomat hidroponik cenderung memiliki rasa yang lebih manis dan kandungan nutrisi yang lebih tinggi. Pilih varietas tomat yang cocok untuk budidaya hidroponik, seperti varietas cherry atau tomat ukuran sedang.

Itu adalah beberapa contoh tanaman hidroponik yang bisa jadi pilihan untuk pelengkap taman dan isi dapurmu guys!. Tertarik untuk mencoba berkebun hidroponik?, kamu bisa memulainya dengan memilih tanaman favorit di atas. Semoga bermanfaat!

Share:
error: Content is protected !!